Subnetting

Apa itu subnetting.

       Subnetting secara sederhana diibaratkan sebuah pembuatan cabang saluran air terhadap saluran air utama. Saluran ini menggambarkan koneksi jaringan internet. Misalkan pada sebuah kantor yang memiliki 5 Divisi yaitu Marketing, Keuangan, HRD, Logistik, Riset. Sedangkan pada kantor tersebut hanya memiliki 1 jalur jaringan utama dan tiap-tiap divisi harus memiliki jaringan masing-masing. Maka dari itu dibuatlah subnetting dari jaringan utama tersebut. sehingga ke-5 Divisi tersebut bisa mendapat jaringannya masing-masing.
Skema perumpamaan subnetting

Selingan

  • Network address adalah alamat network paling pertama di dalam sebuah network/jaringan dan tidak bisa digunakan (kecuali dalam kondisi tertentu).
  • Netmask 
    • merupakan jenis IP Address khusus, tidak boleh digunakan untuk IP address host.
    • Setiap kelas IP address memiliki netmask yang nilainya berbeda-beda
      • IP : 10.10.10.1 – netmask : 255.0.0.0 (Kelas A)
      • IP : 167.205.80.56 – netmask : 255.255.0.0 (Kelas B)
      • IP : 192.168.1.7 – netmask : 255.255.255.0 (Kelas C)
  • Broadcast Address adalah alamat IP terakhir dari sebuah network dan tidak bisa digunakan sesuai dengan namanya boradcast address, ip ini digunakan untuk melakukan broadcasting ke semua host didalam jaringan.

Konsekuensi dari Subnetting

apa yang akan kita peroleh atau konsekuensi apa yang kita peroleh ketika kita melakukan subnetting. Konsekuensinya adalah  kita harus merelakan beberapa bit di Host id menjadi network id. Misalnya kita menggunakan IP class tipe C, yang memiliki spesifikasi sebagai berikut (sebelum disubnetting):
Network id     : 192.168. 1.0
Host id            : 192.168.1.1 – 192.168.1.254

Kemudian kita memecah (subnet) jaringan tersebut menjadi 4 jaringan yang berarti 2n = 4 ada pada kisaran 22 = 4 dengan nilai biner 00, 01, 10, 11
Maka Network Address dari jaringan tersebut menjadi :

1.    192.168.1.0,     diambil dari 11000000.10101000.00000001.00000000
2.    192.168.1.64,     diambil dari 11000000.10101000.00000001.01000000
3.    192.168.1.128,     diambil dari 11000000.10101000.00000001.10000000
4.    192.168.1.192,     diambil dari 11000000.10101000.00000001.11000000

Dari penjabaran di atas, terlihat  2 bit awal host id dikorbankan menjadi bit network id. Ini merupakan salah satu konsekuensi dari adanya subnetting.

Atau kalau kita membuat tabel subnetnya menjadi seperti berikut :




Dari mana angka-angka tersebut :
Semuanya meruju kepada rumus berikut :

Jika
A = IP Address
B = Netmask
C = Net Address
D = Broadcast Address
Maka
C = A and B
D = not C(host ID)


  • Network Address sudah dijelaskan di atas·          
  • Netmask Address didapat dari /panjang network id yaitu /20 (ada 20 bit bernilai 1 dimulai dari urutan paling atas)
    11111111.11111111.11111111.1100000

    255.255.255.192
  • Broadcast didapat dari melogikan not bit host id dari network address.
    192.168.1.0 = 11000000.10101000.00000001.00000000 menjadi 111111

    11000000.10101000.00000001.00111111 = 192.168.1.63
  • IP Address didapat dari banyaknya kemungkinan kombinasi bit di host id alamat dalam 1 subnet yang dibatasi oleh Network Address dan broadcast Address :
    192.168.1.0 – 192.168.1.63

    11000000.10101000.00000001.00xxxxxx s.d 11000000.10101000.00000001.00xxxxxx

    dimana, xxxxxx tidak boleh 000000 atau xxxxxx tidak boleh 111111
Dari keterangan-keterangan di atas kita bisa membuat rumus bahwa :
       Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
       Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host

NB : Perhatikan jenis kelas IP dan Kondisi awal IP

Komentar